PEDOMAN PENYUSUNAN KOLEKSI

Dalam penyusunan koleksi berdasarkan kelas pameran dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :

Menyusun Berdasarkan Kelas Filateli Tematik (Thematik Philately)

Koleksi filateli tematik ialah koleksi benda filateli yang disusun berdasarkan suatu tema tertentu dan tidak perlu dikumpulkan dalam seri yang lengkap.

Contoh-contoh tematik yang umum dijumpai :

- Flora - Arsitektur - Lukisan
- Fauna - Pariwisata - Burung
- Olahraga - Ikan - Teknologi
- Tokoh - Mamalia - Angkasa luar
- Bunga - Hutan - Kereta api
- Kebudayaan - fashion - Mobil
Semakin sempit tema yang dipilih, maka koleksi akan semakin bernilai.

Contoh pengambilan tema yang baik dan sempit, misalnya :

Tema burung menjadi :

Tema Ikan menjadi : Menyusun Berdasarkan Kelas Filateli Tradisional

Kelas filateli tradisional ialah koleksi benda filateli yang berasal dari suatu negara atau suatu wilayah tertentu. Koleksi ini disusun berdasarkan pembagian waktu dan perjalanan pos dinegara/wilayah tersebut.

Koleksi filateli tradisional misalnya dari Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kurun waktu penting yaitu : Jaman Sebelum Adanya Prangko (<1864), Jaman Nederlands Indie (1864-1942), Jaman Pendudukan Jepang, Jaman Revolusi, Jaman Setelah Kemerdekaan.

Contoh judul koleksi Filateli Tradisional untuk penyusunannya, yaitu :

  1. Nederlands indie 1864-1942
  2. Pendudakan Jepang di Indonesia 1942-1945
  3. Jaman Revolusi 1945-1950
  4. UNTEA di Irian Barat 1962-1963
Ciri khas koleksi filateli tradisional dibatasi oleh negara/wilayah dan waktu.

Menyusun Berdasarkan Kelas Sejarah Pos (Postal History)

Kelas sejarah pos merupakan pengelompokkan lebih kecil dari kelas filateli tradisional, karena terdiri dari benda filateli yang pernah berjalan/dikirim melalui pos. Kelas sejarah pos menekankan pada rute perjalanan pos dan cap pos yang pernah dipakai pada rute tersebut. Hampir seluruh koleksi kelas sejarah pos terdiri dari sampul, kartu pos dan aerogram.

Contoh judul koleksi sejarah pos:

  1. Sampul dan cap teraan Jaman Pendudukan Jepang 1942-1945
  2. Pos Militer di Jawa 1950-1972
  3. Return to Sender in Indonesia
Menyusun Berdasarkan Kelas Benda Pos (Postal Stationary)

Kelas Benda Pos disini maksudnya ialah benda filateli/benda pos yang bercetakan prangko/bea lunas pada sampul/kartu pos dari suatu negara. Jenis-jenis benda pos ini umumnya berupa:

Contoh-contoh benda filateli ini meliputi :
  1. Kartu pos dan aerogram bercetakan prangko Indopex 93
  2. Kartu pos dan Aerogram bercetakan prangko jakarta 95
  3. Kartu pos bercetakan kebudayaan
  4. Sampul dan Kartu pos sayembara dengan tema cabang olahraga.
  5. Sampul dan kartu pos Kesetiakawanan Sosial (HKSN) bertema bunga.
  6. Kartu pos bercetakan prangko Timor Timur (terbit 17 juli 1998)
Dalam koleksi kelas benda pos tidak dapat ditampilkan prangko atau benda filateli yang tidak bercetakan prangko diatasnya.

Menyusun Berdasarkan Kelas Kartu Maksimum (Maximaphily)

Kelas Kartu Maksimum (Maximaphily) ialah kelas koleksi benda filateli yang terdiri dari maximum card. Maximum card ialah kartu pos yang memuat gambar/tema serupa dengan prangko yang menempel diatasnya. Gambar desain maximum card yang benar tidak harus persis sama dengan gambar desain prangkonya.. Disini konteks teraan cap sebaiknya bersesuaian dengan gambar pada prangko/kartu maksimumnya.

Di Indonesia contoh-contoh kartu maksimum yang pernah diterbitkan :

  1. Kartu maksimum seri Cinta Puspa dan Satwa Nasional 1997
  2. Kartu maksimum seri Jakarta 1995
Kelas kartu maksimum biasanya disusun berdasarkan tematik,contoh :
  1. Lady Diana, Princes of Wales
  2. Aneka burung pemangsa.
Menyusun Berdasarkan Kelas Pos Udara ( Aerophilately)

Kelas Pos Udara berisi sampul/kartu pos yang dikirim melalui pos udara, di tandai pada label pengiriman atau cap pos udara yang melekat pada sampul/kartu pos. Dalam kelas pos udara juga dibatasi pada rute perjalanan pos dan waktu pengirimannya. Dalam koleksi pos udara biaya pos sangat menentukan ketepatanya dalam penilaian.

Contoh koleksi dengan pos udara :

  1. Zeppelin 1935-1945
  2. United Kingdom World war II Airmail
  3. Egypt Arabian Airmail 1945-1948
Menyusun Berdasarkan Kelas Pos Angkat luar (Astrophilately)

Kelas Pos Angkas Luar (Astrophilately) termasuk pengembangan dari kelas pos udara pada kelas pos angkasa luar, koleksi yang ditampilkan berupa sampul/kartupos yang pernah dibawa/dikirim dengan roket. Memang kedengarannya cukup aneh,namun diluar negeri koleksi sampul pos angkatan luar sudah dikenal sejak tahun 1930-an, pada masa percobaan roket mulai digalakan. Pada perkembangannya, seiring dengan banyaknya perjalanan ke angkasa luar, banyak sampul pos yang dibawa oleh astronot bersama roket ke luar angkasa. Sampul jenis ini terbilang langka karena pejalanan ke luar angkasa sangat terbatas sekali kejadian dan muatannya. Sampul pos angkasa luar umumnya ditandai adanya cap-cap khusus peringatan roket pembawa surat dan dimungkinkan adanya tanda tangan astronot pembawanya.

Contoh judul koleksi dengan pos angkas luar:

  1. Roket Mail, 1938-1945 by Von Stephen
  2. Cuba Roket Mail, 1949-1952
  3. Russian Roket Mail
Menyusun Berdasarkan Kelas Filateli Fiskal( Revenue Philately )

Masuk ke dalam golongan kelas filateli fiskal yaitu benda pos seperti :

Materai, bea lunas, porto denda (prangko pungut), sumbangan ongkos cetak, bea pos, cap porto/ lunas diatas wesel, prangko tabungan, kertas segel dan lain-lain. Di Indonesia sebenarnya cukup banyak jenis benda filateli fiskal, namun belum banyak yang menyimpannya sebagai koleksi.

Menyusun Literatur Filateli

Inilah satu-satunya kelas yang tidak menampilkan benda filateli. Kelas ini justru bercerita banyak tentang filateli dilihat dari berbagai sudut dalam bentuk literatur. Literatur filateli secara umum diklasifikasikan menjadi :

  1. Literatur fialteli khusus (pedoman filateli, pendidikan fialteli)
  2. Literatur media filateli berkala (buletin)
  3. Literatur katalog prangko (katalog umum, khusus).
  4. Literatur kliping Filateli( koran, majalah)
  5. Literatur media elektornik (video, vcd, film dokumenter)
Koleksi literatur filateli yang dapat diikutsertakan hanyalah karya 5 tahun terakhir menjelang pameran. Literatur filateli umumnya telah disusun sebelum pameran berlangsung, jadi peserta tinggal memilih pameran yang akan diikutinya. Peserta kelas literatur filateli umumnya harus menyediakan rangkap 2-3 kopi literatur asli dan tidak dikembalikan oleh panitia pameran.

Menyusun Berdasarkan Kelas Filateli Moderen (Mophila Salon)

Kelas mophila salon ialah koleksi yang menampilkan benda filateli 10 tahun terakhir menjelang pameran. Kelas ini relatif lebih mudah dan baik untuk pemula karena tidak mmerlukan benda pos yang langka. Keistimewaan kelas Mophila salon justru dituntut pada kreativitas filatelis dalam berburu suatu sampul dan teraan cap yang tidak lazim digunakan/dijual secara khusus oleh Kantor Pos.

Contoh judul yang baik untuk koleksi mophila salon :

  1. Sampul dengan teraan mesin di Indonesia 1989-1999
  2. Cap slogan kampanye di Indonesia 1990-1998
  3. Cap PSMI 1998
  4. Sampul Peringatan Pameran Filateli di Indonesia 1990-1998
Menyusun Berdasarkan Kelas Fialteli Remaja(Youth Philately)

Kelompok A ( usia £ 15 tahun )

Koleksi filateli remaja dapat diikuti oleh seluruh peserta berusia kurang dari 22 tahun. Pada kelas pemula, kelangkaan dan jenis benda filateli tidak sepenting kelas dewas lainnya. Pada kelas dasar-dasar penyusunan koleksi, pengetahuan filateli/tematis dan pengetahuan umum, kebersihan dan kesan koleksi menjadi perhatian utama dalam penilaian. Selanjutnya kriteria yang perlu dijelaskan sebagai berikut .

Pada kelompok A, kriteria dibawah ini diharapkan bagi peserta kompetisi :

a. Usaha

1. Struktur/Rancangan
2. Keterangan/Penjelasan
3. Perkembangan
4. Pengklasifikasian material secara tepat
b. Pengetahuan Filateli
1. Pengetahuan Filateli
2. Penguasaan literatur dan riset.
c. Materi Filateli
1. Hubungan antara prangko dan benda filateli lainnya
2. Kondisi Prangko
3. Kebersiahan teraan cap
4. Kehadiran prangko dan benda filateli yang penting dibawah ini diuraikan perbandingan

antara materi yang penting dan kurang penting.

Yang kurang penting
Yang penting
Sesuai dengan perkembangan usia, tingkat perkembangan koleksi dan materi yang berarti lebih diharapkan selain menampilkan prangko adanya sampul dengan biaya pos yang normal sangat bernilai tinggi.

d. Kesan Koleksi

Kelompok B ( usia 16-17 tahun)

Pada kelompok B, kriteria dibawah ini diharapkan bagi peserta kompetisi

a. Usaha

1. Struktur/Rancangan
2. Keterangan/Penjelasan
3. Perkembangan
b. Penmgetahuan Filateli
1. Pengetahuan Filateli
2. Penggunaan literatur dan riset
c. Materi Filateli
1. Hubungan antara prangko dengan benda filateli lainnya
2. Kondisi Prangko
3. Kehadiran prangko dan benda filateli yang penting
d. Kesan Koleksi Kelompok C (usia 18-19 tahun)

Pada kelompok C, kriteria tambahan di bawah ini diharapkan bagi peserta kompetisi.

a. Usaha

1. Struktur/Rancangan
2. Keterangan/Penjelasan
3. Perkembangan
b. Pengetahuan Filateli
1. Pengetahuan filateli
2. Penggunaan literatur dan riset
c. Materi Filateli
1. Hubungan antara prangko dengan benda filateli lainnya
2. Kondisi prangko dan benda filateli lainnya
3. Kehadiran prangko dan benda filateli yang penting :
Tampilkan materi pameran yang langka sebanyak mungkin, sebaiknya materi yang mudah ditemui ditampilkan sebagai pelengkap.

Menyusun berdasarkan Kelas Filateli Ekologi( Ecological Philately)

Kelas filateli ekologi merupakan pengembangan koleksi tematik yang mengkhususkan pada tema seputar alam dan lingkungan kita. Sama halnya dengan koleksi tematik, disini tema yang berhubungan dengan pelestarian alam dan ekosistem menjadi perhatian utama. Objek utamanya sudah pasti berkisar pada fauna, flora dan biota baik di darat, laut dan udara. Ke dalam kelas ini sebaiknya dihindari tema mengenai ekosistem perusak seperti bakteri, racun, jamur perusak dan lain-lain yang tidak mendukung pelestarian alam.
Source : http://filateli.wasantara.net.id/ dan

http://www.prangko.com/
 
Menu Utama