Janji, Album SP

At 22:01 24/11/01 +0700, Sen wrote:
Berbicara pada janji-janji terutama mengenai penerbitan Album Sampul Peringatan (SP), saat ini sedang dilakukan inventarisasi dan Saya melihat Bisfil memang telah berniat untuk membuatnya. Secara teknis memang ditemukan kendala karena adanya penerbitan SP setempat yang teregistrasi atau banyak juga utang pada filatelis yang harus dibayar dan lebih prioritas untuk ditangani yakni membenahi Kebijakan Penerbitan agar sesuai dengan harapan kita semua.
Memang membenahi penerbitan adalah masalah kuno dengan kemasan baru yang selalu diangkat oleh Pos dan selalu pula dicap sebagai alasan klise, namun masalahnya memanglah kompleks. Saya sependapat dengan upaya penekanan-penekanan yang dilakukan para filatelis sebagai rasa sayang pada dunianya, namun itu semua harus berangkat dari pemahaman bahwa philatelic item lahir dari sebuah sistem yang didalamnya ada Ditjen Postel, Pos Indonesia, PFI yang didalamnya mungkin termasuk juga Anda. Kalau Saya boleh berpendapat, mungkin akan lebih baik kalau "aksi" penekanan itu Kita lebih fokuskan kepada upaya memberikan control pada mekanisme yang sebenarnya telah ada dan berjalan saat ini. Apakah Tim Pembinaan Perprangkoan sudah cukup mampu memberikan masukan yang jitu atas rencana penerbitan prangko setiap tahun kepada pemerintah ? Apakah cukup mampu untuk konsisten pada rencana penerbitan dan tegar menghadapi sisipan-sisipan yang menurut saya sanggup merepotkan Pos yang secara teknis "hanya" melaksanakan sebuah keputusan. Apakah PFI sudah cukup mewakili komunitasnya sehingga dapat menampung setiap aspirasi filatelis dan mampu berbicara sehingga didengar oleh Tim ? Apakah internal Pos sudah melakukan koordinasi dengan baik ?
Karena secara intern yang terkait dalam proses ini juga ada beberapa, misalnya Prangmet, Bisfil dan mungkin Direksi yang kadang memiliki pertimbangan tersendiri dalam setiap pengambilan keputusan. Apakah setiap permasalahan telah terkomunikasikan dengan baik ?
Artinya, yook !!! Kita mulai dari diri Kita sendiri untuk melakukan sesuatu yang konkrit dan instan dalam upaya memperbaiki sistem dimaksud. Terus terang, salut atas militansi teman-teman untuk ikut berbenah ke arah yang lebih baik. Lebih efektif kalau Kita dialog dan tetap memanfaatkan sarana yang telah ada, syukur-syukur berangkat dari pemahaman yang detail atas sebuah permasalahan dan memberikan alternatif solusi yang dapat mengenakkan semua pihak.
Bicara tentang utang pos pada para filatelis, Saya diingatkan pada pertemuan Ibis, 1 Desember 2000 yang melahirkan Kesepakatan Kemayoran, dan tampaknya pertemuan itu dijadikan acuan untuk menagih janji-janji-janji yang dibilang tinggal janji, Setelah saya sempatkan buka kembali dokumen yang udah berdebu tersebut, ternyata pada materi tidak menyebutkan adanya "janji" atau keharusan Pos untuk membuat Album Sampul Peringatan. Mungkin waktu itu sekedar wacana dari forum, namun menurut Saya pribadi kalau Pos mau care pada pembuatan Album dimaksud, sebenarnya akan ada value dan manfaat yang akan diperolehnya, jadi, ya bikin ajalah !!! Dokumen dimaksud telah Kami angkat kembali, dibersihin debunya, ditambahin kata-kata puitis dan secara resmi disampaikan kepada pejabat yang gress di Bisfil, dengan harapan Beliau dapat "bernostalgia" dengan suasana pertemuan waktu itu.

Gimana Mas Tata, Pak Dadan ? Sing Sabar Wae ! Rasanya Kita sudah jungkir balik untuk semua ini.

Sen, KFJ

saya takut hanya satu, di Indonesia kita banyak bicara, ide, aksi, terus nggak ada kelanjutannya. banyak sekali janji tinggal janji. ini yang paling saya benci. Terpenting; kesinambungan dan tepati janji.
Kalau nggak sanggup atau nggak bisa tepati janji, tahan bicara anda deh.

salam
richard
-----------
Menu Utama